Tuesday, May 28, 2013

Kita Harus Meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam, bukan meneladani Artis




Assalamu alaikum wa rahmatullah,

Manusia itu hidup dengan meniru, dari kecil hingga tua, proses meniru yang terus-menerus dan berkesinambungan. Kita meniru orang berbicara, menulis, makan, minum, berjalan, menulis status, dan memakai kerudung bahkan..

Bagi mereka yang menjadikan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam sebagai teladan adalah orang-orang yang beruntung, yang sudah memiliki pemahaman, yang diberikan hidayah taufik oleh Allah Ta'ala. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang tidak mengenal dan meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam?

Adakalanya memang orang-orang tertentu memiliki teladan lokal, anak misalnya mereka meneladani orang tuanya. Bagi para remaja meneladani orang tua, guru, saudara, teman-temannya dan biasanya artis-artis berikut girlband dan boyband. Bagi anak kecil hal ini diwajarkan saya kira, karena usia mereka memang masih kecil, kita sebagai orang tua harus mengenalkan sosok Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam kepada mereka dan lewat kita sendiri yang meneladani beliau. Untuk para remaja juga wajar karena mereka berada dalam masa puber, mereka harus kita kembalikan ke track yang benar, tentunya tak lepas dari bimbingan orang tua dan guru berdasarkan pada agama yang baik.

Bagaimana dengan kita sebagai orang dewasa yang sudah bisa berpikir dan sudah seharusnya mengetahui agama? I was observed -mungkin saya sendiri juga begini- adakalanya orang-orang tertentu mengambil suatu tindakan atau melakukan sesuatu itu dengan melihat apa yang dilakukan oleh para tokoh publik mereka, lokal maupun internasional. Artis. Sumber rujukan yang mengenalkan kehidupan yang modern. Tivi* terlalu banyak menampilkan berita infotainment, sarat berita yang sia-sia, yang sayangnya bagi sebagian orang, adalah panduan mereka ber-laku-lampah. Bagaimana artis berpakaian, ulang taun, hajatan, sahur dan puasa, pacaran, nyanyi**, menikah, menyekolahkan anak bahkan berseteru dan berteriak-teriak, mungkin akan menjadi suatu hal yang akan digugu dan ditiru. Tidak masalah bila hal-hal yang dilakukan oleh artis ini sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam, bila si artis memahami ini ya syukur. Namun, bila sangat jauh dari tuntunan agama? Ini berbahaya sekali***.

Allah Ta'ala telah berfirman bahwa sebaik-baik suri tauladan itu adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ

وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS: Al-Ahzab 21).


Jadikanlah Rasul sebagai sebaik-baik teladan dalam hidup kita.
Bagaimanakah kita dapat meneladani beliau? Pertama kita harus mengenalinya tentu. Kita harus mengetahui dan memiliki ilmu tentang beliau Shallallahu’alaihi Wasalam ini. Di Alquran terdapat banyak ayat-ayat yang menjelaskan betapa agungnya ahlak beliau Shallallahu’alaihi Wasalam. Selain menggali informasi dari Alquran tentu kita mempelajari hadits-hadits beliau. Telah banyak kitab-kitab hadits yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang menurut saya sangat berharga sehingga patut untuk dimiliki (versi ebook pun banyak). Untuk mengenali beliau secara lengkap mulai dari kelahiran beliau hingga wafat kita dapat membaca buku sirah-sirah nabawiyah. Telah banyak juga buku-buku Sirah Nabawiyah yang dijual, kita bisa membelinya untuk keluarga. Namun mengetahui dan membacanya pun belum cukup, kita harus meneladaninya, dengan sebenar-benarnya dan semampu kita. Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kekuatan dan petunjukNya.

Bisakah kita meneladaninya? Insya Allah, dengan petunjuk dan kehendakNya.
Wallahu a'lam.



p.s
*kenapa lebih suka menonton televisi alih-alih baca buku hadits?
**kenapa ada tayangan musik sampai jam 2 malam dan masih ada yang menonton artis-artis itu menyanyi?
***Mari kita jauhkan anak kita dari yang demikian