Friday, February 22, 2013

Quraisy Kebingungan dan Selayaknya Mereka Bingung

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Seperti telah kita ketahui awal perkembangan Islam terjadi di kota Makkah. Selama tiga tahun pertama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebarkan Islam hanya kepada kalangan terdekatnya. Mulanya dakwah Islam yang secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun ini sudah diketahui kaum Quraisy namun mereka tidak ambil peduli. Karena mereka mengira Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah orang yang peduli pada agama, yang suka berbicara tentang masalah ketuhanan dan hak-hakNya seperti yang biasa dilakukan oleh kaum mereka yang 'alim'. 

Setelah turun wahyu dari Allah Azza wa Jalla bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam harus menyebarkan dakwah dengan terang-terangan, barulah pihak Quraisy tersadar. Mulanya adalah Abu Lahab yang mengatakan bahwa apa yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini adalah benar-benar kabar buruk.  Seruan beliau terhadap Islam di seantero Makkah mengakibatkan kota tersebut bergejolak penuh dengan kemarahan. Mereka seakan-akan mendengar kilat menggelegar di hari yang panas. Tradisi dan kebiasaan mereka menyembah berhala dianggap hina. Keimanan yang diserukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keimanan kepada Allah Azza wa Jalla yang Satu, meninggalkan semua sesembahan selain Allah Azza wa Jalla , iman kepada risalah yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Hari Akhirat. Tidak ada pilihan lain untuk mereka selain ketundukan dan kepasrahan total. Dengan kata lain, keimanan itu akan melumatkan kepemimpinan dan keunggulan mereka diatas semua bangsa Arab. Mereka bangkit untuk menghadang revolusi yang datang secara mendadak ini. Tapi, apa yang bisa mereka lakukan untuk menghadang semua ini sedangkan yang membawa hal baru ini adalah orang yang sangat terpercaya diantara mereka, yang memiliki akhlak yang mulia? Yang telah mereka kenal selama empat puluh tahun dan tak pernah sekalipun melihat si Pembawa Risalah ini melakukan sesuatu pun yang menyimpang melainkan selalu berlaku lembut dan berahlak mulia?
 
Akhirnya, mereka menemui paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Thalib. 

Mereka meminta Abu Thalib untuk menghentikan apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kerjakan. Ibnu Ishaq menuturkan bahwa para pemuka Quraisy mengatakan kepada Abu Thalib bahwa, "wahai Abu Thalib, sesungguhanya anak saudaramu telah mencaci maki sesembahan kami, mencela agama kami, membodohkan harapan-harapan kami dan menyesatkan nenek moyang kami. Engkau boleh mencegahnya agar tidak mengganggu kami, atau biarkan antara dia dan kami, toh engkau juga seperti kami, marilah menentangnya sehingga kita bisa mencegahnya". Namun, dengan kuasa Allah Azza wa Jalla dengan lembut Abu Thalib menolaknya dengan halus, maka mereka pun pulang dengan tangan hampa. 

Karena dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap berlangsung dan seakan-akan tidak akan berhenti, maka mereka pun melakukan tindakan, langsung terjun ke lapangan. Beberapa cara-cara Quraisy menghadang dakwah Rasul adalah dengan

  • Mengejek, menghina, menertawakan dan mengolok-ngolok. Tujuannya adalah untuk menurunkan mental dan melecehkan orang-orang muslim. Ejekan mereka sekenanya, mereka menyebut beliau orang sinting dan gila.      
  وَقَالُواْ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِى نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلذِّكۡرُ إِنَّكَ لَمَجۡنُون
    "Mereka berkata, 'Hai orang yang diturunkan Alquran kepadanya, sesesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila" (AlHijr:6) 
    Masih  banyak termaktub firman-firman Allah Swt mengenai hinaan-hinaan mereka ini diantaranya di dalam surat Shad:4, Al-Qalam:51, Al-An'am:53.
  • Menjelek-jelekan Islam, membangkitkan keragu-raguan.
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّآ إِفۡكٌ ٱفۡتَرَٮٰهُ وَأَعَانَهُ ۥ عَلَيۡهِ قَوۡمٌ ءَاخَرُونَ‌ۖ فَقَدۡ جَآءُو ظُلۡمً۬ا وَزُورً۬ا (٤) وَقَالُوٓاْ أَسَـٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ ٱڪۡتَتَبَهَا فَهِىَ تُمۡلَىٰ عَلَيۡهِ بُڪۡرَةً۬ وَأَصِيلاً۬ (٥)
"Dan orang-orang kafir berkata: "Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (4) Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (AlFurqan:4-5)
  • Melawan AlQuran dengan dongeng orang-orang dahulu
  وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشۡتَرِى لَهۡوَ ٱلۡحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ۬ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ مُّهِينٌ۬
"Dan di antara manusia [ada] orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan [manusia] dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan."(Luqman:6)
  • Menyodorkan beberapa tawaran untuk mempertemukan Islam dan Jahiliyah di tengah jalan
وَدُّواْ لَوۡ تُدۡهِنُ فَيُدۡهِنُونَ 
"Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak [pula kepadamu]."(Al-Qalam:9)

Orang-orang Quraisy tak henti-hentinya menghalangi berbagai cara untuk menumpas dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Paparan diatas adalah reaksi-reaksi di masa-masa awal dakwah secara terang-terangan. Masih banyak tekanan dan serangan yang dilancarkan oleh kaum Quraisy, mulai dari yang halus, kasar dan terang-terangan sampai mengakibatkan pertumpahan darah. Tetapi Allah Azza wa Jalla bersama dengan RasulNya, dakwahnya dijaga, dibimbing langsung oleh Allah Azza wa Jalla hingga Islam beroleh kemenangan.  

Wallahu ta‘ala a‘lam bishawab.

Sumber: 
Syaikh Shafiyyurarrhaman Al-Mubarakfuri. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008.