Thursday, July 10, 2014

Gaza Under Attack dan Kami Tak Berdaya


Saudaraku Seiman di Tanah Palestina,
Kami mohon maaf,
Disaat tempat tinggal kalian dibombardir musuh Allah,
Kami tak berdaya...

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat banyak jiwa yang gugur syahid dan banyak yang terluka disana,
Kami tak berdaya,
Kami hanya membaca berita dan membuat status di sosial media
 
Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat anak-anak tak berdosa disana banyak yang terluka, menangis dan menderita,
Kami sungguh tak berdaya...


Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat anak-anak dan ibu-ibu disana hidup dalam ketakutan dan penderitaan,
Kami tak berdaya,
Disini kami hidup dengan tenang, tidur dengan nyenyak dan aman,

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat disana kesulitan obat-obatan, air bersih, makanan dan minuman,
Kami tak berdaya,
Disini kami malah sibuk dengan makanan buka puasa,

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat disana sedang serba kekurangan,
Kami tak berdaya,
Disini kami berlebihan,

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat kondisi peperangan yang ricuh, menakutkan,
Disana kalian mendidik putra-putri kalian untuk menjadi hafidz,
Alquran kalian tanamkan dalam hati kalian setiap saat,
Kami disini, dengan segala ketentraman dan kenyamanan untuk belajar, juzz 30 pun tidak kami hafal..

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat kalian mengatakan bahwa 'Kami tidak akan pergi dari tanah Palestina, kami mewakili seluruh umat Islam untuk menjaga Masjidil Aqsha'
Sungguh saudaraku...
Kami tak berdaya...
Banyak dari kami tidak tahu..
Betapa kecil ilmu kami ini, betapa dangkalnya pemahaman agama kami ini,
Betapa kami tidak mengenal sejarah dengan mendalam,
Ilmu agama kami disini hanya kami dapatkan dari sekolah,
Kalaupun kami menuntut ilmu agama adalah pada saat kami telah menjadi ibu-ibu, sekedar pengajian, sekedar tadarusan..

Saudaraku Seiman,
Kami mohon maaf,
Disaat kalian sedang berjihad,
Kami tak berdaya,
Malah kami picik sekali,
Dalam doa yang jarang kami panjatkan, kami memohon kami disatukan dengan kalian para mujahid,
Astaghfirullah..

Ya Allah, Ya Rabb..
Kami mohon ampun..
mohon ampun...
Lindungilah mereka, saudara kami di Palestina,
Lindungilah anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak, semuanya,
Lindungilah rumah-rumah mereka, mesjid mereka, sekolah mereka, rumah sakit mereka,
Teguhkanlah iman mereka, turunkanlah ketenangan ke dalam hati mereka,
Karuniailah mereka kekuatan dan kesabaran,
Limpahkanlah kepada mereka rezeki yang luas,
Berikanlah kemenangan untuk mereka Ya Allah,
Satukanlah barisan mereka,
Muliakanlah mereka, muliakanlah Islam,
Bila ada yang gugur Ya Allah, tentunya dengan seizinMu mereka adalah mujahid yang syahid,
Bila ada yang terluka Ya Allah, jadikanlah menjadi kifarat, berikanlah mereka pahala di dunia dan di Surga,
Bila ada lagi penyerangan Ya Allah, turunkanlah bala tentaraMu disana sebagaimana Engkau menurunkan bala tentara malaikatMu pada Perang Badar,
Rapatkanlah barisan mereka Ya Allah,
Hancurkanlah pasukan Yahudi dan Israel, cerai beraikanlah mereka,
Ya Allah, semoga peperangan ini berakhir, turunkanlah kedamaian di Tanah Palestina,

Ya Allah, Ya Rabb..
Lindungilah saudara kami disana, disaat kami tak berdaya disini,
Lindungilah saudara kami Ya Allah.. Lindungilah...


12 Ramadhan 1435







 


Monday, June 24, 2013

TAWAKAL

Kita tak dirancang untuk menyelesaikan masalah sendiri
Tapi setiap masalah, keinginan dan yang ditakuti harus jadi jalan untuk mendekat kepada Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa atas segalanya

Kita ini hamba, lemah bila tak dikuatkan-Nya
Bodoh kecuali diberi sepercik ilmu-Nya
Miskin kecuali dititipi sedikit dan sebentar oleh-Nya
Bingung kecuali ditunjuki-Nya

Maka jangan terlalu lama dan dalam bila berpikir, segeralah "bungkus" dan serahkan kepada-Nya

Niscaya akan dibimbing suasana hati, ide dan gagasan, dituntun harus apa dan kemana.. semua pertolongan hanyalah milik-Nya

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka baginya jalan keluar dan didatangkan rizki/pertolongan dari arah yang tidak disangka sangka" ( Qs ath thalaq 2) 

(Aa Gym)

Dan apabila dia datang berjalan...


Thursday, June 13, 2013

Mengagumi CiptaanNya

Kita tidak bisa menyelami bagaimana kebesaran Dzat Allah Azza wa Jalla, keberadaanNya tidak dapat dipikirkan oleh akal kita yang lemah dan kerdil ini. Untuk mengenali kebesaran DzatNya kita dapat melihat ciptaanNya. Melihatnya, mendengarnya, merenungkannya, semoga kita termasuk ke dalam kaum yang berpikir(1).

Mengagumi segala ciptaan Allah Ta'ala akan mempertebal keimanan, sejenak kita akan menyadari bahwa kita sangat kecil, tak berarti apa-apa, bahwa ada Yang Maha Besar yang Menciptakan dan Mengatur segalanya dengan sangat sempurna. Rutinitas sehari-hari kadang melupakan kesadaran seperti ini. Untuk mereka para mukmin sejati, yang sebenar-benarnya berada dalam keimanan, seperti para Sahabat Radiallahu anhum pasti berbeda, setiap langkah mereka adalah syukur dan sabar. Sedangkan kita di akhir zaman ini, selalu lebih condong ke arah kelalaian, kemaksiatan dan kufur terhadap segala nikmat sehingga Kebesaran Allah Ta'ala di depan mata pun hanya kita anggap hal yang biasa. Astaghfirullah ...


Salah satu cara untuk mengembalikan keimanan dan ketaatan -selain memperbanyak ibadah dan amal sholeh- adalah mengagumi ciptaanNya. Pengalaman untuk mengagumi ciptaanNya ini yang kemudian akan memunculkan kesadaran, rasa syukur yang teramat dalam dan dzikir yang tak habis-habis.

Apakah yang kita rasakan dan kita ucapkan dalam hati saat benar-benar berada di tempat seperti foto-foto dibawah ini?

Moraine Lake_Banff National Park_Canada
Arabian Dessert
Arctic
Tropical Forest_Australia
Lake Königssee_Berchtesgaden National Park_Germany
Keukenhof_Netherlands
Aurora Borealis

Bagaimana rasanya bila kita berada ditempat-tempat diatas? Melihat, mendengar, mencium dan merasakan segala keindahan Allah Ta'ala tersebut dalam keheningan? Hanya ada syukur yang tak habis-habis, hanya ada dzikir yang tanpa henti. Kesadaran yang benar-benar sadar bahwa semuanya adalah ciptaan Allah yang Maha Khalik. Bahwa Allah adalah Pencipta dan kita adalah MahlukNya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم‎ mengabarkan kepada kita bahwa dunia itu sungguh hijau dan manis(2), penuh dengan segala kelezatan dan keindahan beraneka warna, sebagai nikmat dan ujian bagi kita semua(3). Semoga kita selalu mendapatkan setiap detik kesempatan untuk mengagumi dan memikirkan seluruh ciptaanNya dimana dan kapan pun kita berada. Tidak dibatasi oleh label perjalanan pariwisata atau yang semacamnya, semoga kita diberikan hidayah taufik sehingga kita selalu bersyukur dan berdzikir saat melihat dan mendengar apapun, hal besar maupun hal kecil.

Dan, Surga jauh-jauh lebih indah dari dunia yang hijau dan lezat ini...




 (1) QS: Al-Baqarah: 164
 (2) Sesungguhnya dunia itu adalah manis rasanya dan hijau (enak dipandang mata). Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’aala menjadikan kamu khalifah di dalamnya, maka Allah Ta’ala memandang kepada amal kamu. Bertaqwalah kamu terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah dalam urusan wanita” (HR. Muslim)
 (3) QS: Al-Kahfi:7




 

Wednesday, June 12, 2013

Anak adalah Amanah

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS: Alfurqon 74)


Anak. Anak adalah anugerah terindah, anak adalah amanah dari Allah Azza wa Jalla. Setiap dari kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Sebagai orang tua kita wajib mensyukuri kehadiran mereka dengan cara merawatnya, memeliharanya dan mendidiknya dengan benar, menuntun mereka menuju Surga. 

Allah Azza wa Jalla mengeluarkan anak pertama kali sebagai bayi yang lemah, yang tidak mampu berbuat apa-apa, yang lucu, yang lembut, yang telah diciptakan sedemikian rupa oleh Allah dengan sebagus-bagus bentuk, namun kenapa banyak yang menyia-nyiakannya?
Astaghfirullah...

Allah Azza wa Jalla menciptakan dan memelihara mahluk-mahlukNya, memberikan penjagaan kepada setiap yang bernyawa, namun kenapa manusia dewasa ada orang tua  yang malah menyia-nyiakan mahluk yang Allah Azza wa Jalla sudah titipkan ini? Astaghfirullah ...

Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami berlindung kepadaMu dari kejahatan nafsu kami, dari keburukan amalan dan hati kami, jadikanlah kami sebagai orang tua yang amanah, yang dapat merawat, membesarkan, mendidik anak kami yang sesuai dengan tuntunanMu. Wahai Dzat yang Maha Pelindung, lindungilah bayi-bayi dan anak-anak diseluruh dunia ini, curahkanlah Kasih Sayang dan PerlindunganMu melalui orang tua dan keluarga mereka, jadikanlah mereka tumbuh berkembang dengan baik, yang kelak mendapatkan hidayah dan taufik serta takdir yang baik. Jadikanlah mereka selalu ada dalam keselamatan, kesehatan dan peliharalah jiwa-jiwa mereka ya Allah, sebagaimana Engkau memelihara jiwa-jiwa orang yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Memelihara dan Melindungi. Aamiin..


*This writing is a tribute to beautiful lovely newborn baby boy lodged in the sewage pipe in Jinhua, Zhejiang province, China, May 28, 2013. Semoga Allah Azza wa Jalla selalu melindungi bayi tersebut, Aamiin..
 




Tuesday, May 28, 2013

Kita Harus Meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam, bukan meneladani Artis




Assalamu alaikum wa rahmatullah,

Manusia itu hidup dengan meniru, dari kecil hingga tua, proses meniru yang terus-menerus dan berkesinambungan. Kita meniru orang berbicara, menulis, makan, minum, berjalan, menulis status, dan memakai kerudung bahkan..

Bagi mereka yang menjadikan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam sebagai teladan adalah orang-orang yang beruntung, yang sudah memiliki pemahaman, yang diberikan hidayah taufik oleh Allah Ta'ala. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang tidak mengenal dan meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam?

Adakalanya memang orang-orang tertentu memiliki teladan lokal, anak misalnya mereka meneladani orang tuanya. Bagi para remaja meneladani orang tua, guru, saudara, teman-temannya dan biasanya artis-artis berikut girlband dan boyband. Bagi anak kecil hal ini diwajarkan saya kira, karena usia mereka memang masih kecil, kita sebagai orang tua harus mengenalkan sosok Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam kepada mereka dan lewat kita sendiri yang meneladani beliau. Untuk para remaja juga wajar karena mereka berada dalam masa puber, mereka harus kita kembalikan ke track yang benar, tentunya tak lepas dari bimbingan orang tua dan guru berdasarkan pada agama yang baik.

Bagaimana dengan kita sebagai orang dewasa yang sudah bisa berpikir dan sudah seharusnya mengetahui agama? I was observed -mungkin saya sendiri juga begini- adakalanya orang-orang tertentu mengambil suatu tindakan atau melakukan sesuatu itu dengan melihat apa yang dilakukan oleh para tokoh publik mereka, lokal maupun internasional. Artis. Sumber rujukan yang mengenalkan kehidupan yang modern. Tivi* terlalu banyak menampilkan berita infotainment, sarat berita yang sia-sia, yang sayangnya bagi sebagian orang, adalah panduan mereka ber-laku-lampah. Bagaimana artis berpakaian, ulang taun, hajatan, sahur dan puasa, pacaran, nyanyi**, menikah, menyekolahkan anak bahkan berseteru dan berteriak-teriak, mungkin akan menjadi suatu hal yang akan digugu dan ditiru. Tidak masalah bila hal-hal yang dilakukan oleh artis ini sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam, bila si artis memahami ini ya syukur. Namun, bila sangat jauh dari tuntunan agama? Ini berbahaya sekali***.

Allah Ta'ala telah berfirman bahwa sebaik-baik suri tauladan itu adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasalam.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ

وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS: Al-Ahzab 21).


Jadikanlah Rasul sebagai sebaik-baik teladan dalam hidup kita.
Bagaimanakah kita dapat meneladani beliau? Pertama kita harus mengenalinya tentu. Kita harus mengetahui dan memiliki ilmu tentang beliau Shallallahu’alaihi Wasalam ini. Di Alquran terdapat banyak ayat-ayat yang menjelaskan betapa agungnya ahlak beliau Shallallahu’alaihi Wasalam. Selain menggali informasi dari Alquran tentu kita mempelajari hadits-hadits beliau. Telah banyak kitab-kitab hadits yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang menurut saya sangat berharga sehingga patut untuk dimiliki (versi ebook pun banyak). Untuk mengenali beliau secara lengkap mulai dari kelahiran beliau hingga wafat kita dapat membaca buku sirah-sirah nabawiyah. Telah banyak juga buku-buku Sirah Nabawiyah yang dijual, kita bisa membelinya untuk keluarga. Namun mengetahui dan membacanya pun belum cukup, kita harus meneladaninya, dengan sebenar-benarnya dan semampu kita. Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kekuatan dan petunjukNya.

Bisakah kita meneladaninya? Insya Allah, dengan petunjuk dan kehendakNya.
Wallahu a'lam.



p.s
*kenapa lebih suka menonton televisi alih-alih baca buku hadits?
**kenapa ada tayangan musik sampai jam 2 malam dan masih ada yang menonton artis-artis itu menyanyi?
***Mari kita jauhkan anak kita dari yang demikian